Sejumlah warga di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sakit mata usai menyaksikan gerhana matahari total (GMT) di daerah itu tadi pagi, Rabu (9/3).

"Mata sebelah kiri saya kabur karena melihat gerhana matahari," kata warga satuan pemukiman (SP) VII Kecamatan XIV Koto, Nurmalasari di Mukomuko kepada Antara.

Ratusan warga di daerah itu menonton gerhana di dalam dan halaman belakang kantor bupati setempat.

Nurmalasari mengalami sakit mata karena tidak memakai kaca mata saat menonton gerhana matahari dari lantai satu gedung kantor bupati setempat.

Dia mengatakan, tidak mendapat pembagian kacamata dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Saya tadi salat kusuf di masjid. Sampai di sini (kantor bupati) kacamata sudah habis dibagikan," ujarnya.

Kepala BMKG Provinsi Sumatera Barat Rahmat Triyono menyatakan tidak mengizinkan warga menonton gerhana matahari tanpa menggunakan kacamata khusus.

Dia menyatakan sinar matahari di Kabupaten Mukomuko 100 persen tertutup bulan, sehingga membuat sebagian besar wilayah itu menjadi gelap total.

"Wilayah Mukomuko menjadi gelap selama 1 menit 43 detik karena 100 sinar matahari di daerah ini tertutup bulan," ujarnya.


[cob || Merdeka(dot)com]


Posting Komentar

 
Top