Generasi terbaru program jahat alias malware mengancam keamanan 500 juta atau sekitar 65 persen ponsel Android yang beredar di muka bumi.

Bertajuk "Accesibility Clickjacking", malware yang mengincar platform robot hijau tersebut menggunakan metode paling cerdas untuk menjebak pengguna dan mendapat akses ke perangkat pintar.

Hal tersebut diungkapkan pendiri perusahaan keamanan "Skycure", Adi Sharabani dan Yair Amit, pada sebuah konferensi di San Francisco, AS.

Menurut keduanya, ancaman malware tipe baru ini sungguh nyata dan membahayakan industri perangkat pintar secara keseluruhan, sebagaimana dilaporkan DigitalTrends dan dihimpun KompasTekno, Minggu (6/3/2016).

Secara sederhana, clickjacking merupakan teknik mengelabui korban agar mengklik sebuah elemen yang tak benar-benar muncul secara visual pada layar perangkat.

Ketika mengunjungi website berbahaya yang dijangkiti malware ini, misalnya, pengguna akan mengira sedang mengklik layar kosong tanpa reaksi apapun yang bakal timbul setelah itu. Kemudian, malware tersebut akan menggerogoti isi ponsel tanpa disadari pengguna.

"Accessibility Clickjacking memungkinkan aplikasi-aplikasi berbahaya mengakses semua informasi sensitif berbasis teks pada perangkat Android yang terinfeksi," Skycure menjelaskan.

"Ini termasuk e-mail pekerjaan dan pribadi, SMS, data dari aplikasi pesan singkat, data dari aplikasi bisnis seperti CRM, dan data-data lainnya," Skycure menambahkan.

Tak cuma itu, Accesibility Clickjacking juga bisa semena-mena melancarkan aksi apapun pada smartphone via aplikasi dan sistem operasi.

Malware Accessibility Clickjacking bisa menimpa pengguna gadget dengan sistem operasi Android versi 2.2 (Froyo) hingga 4.4 (Kitkat). Untuk meminimalisir kemungkinan terinfeksi, disarankan melakukan upgrade ke versi 5.0 (Lollipop) atau lebih baru, jika memungkinkan.

Video di bawah ini memperlihatkan bagaimana Accesibility Clickjacking beraksi.

===KompasTekno===

Posting Komentar

 
Top